Skip to main content

Jogja, I'm in love

Sebenar nya ini tulisan udah lama selesai, tapi belum sempat di publish. Baru sekarang deh sempat publish nya, karena seorang teman yang cukup rajin dalam dunia blogging, so saya jadi ikutan efek nya deh. Dan akhirnya kepikiran untuk nge-publish pengalaman saya berlibur di Jogja. Mau tau lebih lengkap nya??? Check This Ouuuttt

Daerah Istimewa Yogyakarta atau disingkat DIY, atau orang lebih mengenal dengan Yogyakarta, atau ada juga yang bilang jogja. Mungkin sebagian orang sudah pernah ke jogja, atau mungkin sudah berkali-kali. Atau sebaliknya, belum pernah sama sekali ke jogja. Bagi yang belum pernah, saya sangat merekomendasikan jogja sebagai destinasi liburan anda. Kenapa?? Karena jogja akan memberikan pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan. Begitu anda sudah pernah ke jogja, saya yakin anda akan punya niat lagi untuk kembali mengunjungi jogja di kemudian hari. Saya saja sudah dua kali pergi ke jogja, dan bila ada kesempatan lain, mungkin saya akan mengunjunginya kembali hehehe.

Tapi pernah gak sih kepikir, kenapa jogja itu daerah istimewa? padahal kalo liat di peta, itu jogja kecil amat. Apa istimewa nya, luas daerah nya aja kecil itu. Kalo kita tanya om google, dia akan lebih detail menjelaskan sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Tapi saya punya pandangan lain kenapa jogja dibilang daerah istimewa.

Kenapa jogja istimewa? karna jogja punya segalanya. Pertama jogja punya kuliner khas kebanggaan mereka, yaitu gudeg. Gudeg itu makanan yang dibuat dari nangka muda dan dimasak dengan santan. Warna nya kecoklatan, dan biasanya dimakan bersama-sama dengan nasi, tempe, tahu, ayam kampung, plus sambal goreng krecek.

Trus, selain gudeg, jogja juga punya satu lagi makanan yang familiar 2-3 tahun belakangan ini. Makanan itu adalah oseng-oseng mercon. Oseng-oseng ini semacam kikil, tapi di kasih kuah sambal yang pedas. Biasanya kalo makan ini di campur nasi, biar ga terlalu pedas di bibir. So, buat teman-teman yang mau ke jogja, saya saranin harus coba 2 jenis kuliner ini.


Hal kedua yang membuat jogja itu istimewa adalah kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki jogja. Ada yang bilang kalau anda ke jogja, anda harus mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Yogyakarta. Kalau anda tidak pergi ke tempat-tempat diatas, berarti anda belum sah pergi ke jogja hehehehe :D . 

Penjelasan Mengenai Candi Prambanan
Candi Borobudur Tampak Depan

Puncak Candi Borobudur

Ketiga, yang buat jogja itu istimewa adalah banyak nya wisata alam yang dimiliki jogja. Apakah anda seorang petualang gunung? anda boleh mencoba untuk mendaki gunung merapi dan menikmati sunrise di puncaknya. Atau anda mungkin seorang petualang pantai? ada beberapa pantai yang cukup populer dan sangat cocok untuk menikmati sunset. Atau anda seorang yang petualang gua? beberapa tahun belakangan ini para turis dari dalam atau luar negeri mulai mengalihkan perhatiannya untuk berlibur ke gua yang ada di daerah jogja. Gua yang saat ini paling terkenal di jogja adalah Gua Jomblang dengan cahaya surganya. Di dua kesempatan berlibur ke jogja, saya hanya sempat mengunjungi Pantai Parangtritis dan Gua Pindul.



Pantai Parangtritis
Sunset di Pantai Parangtritis
 Dan sayangnya, saya hanya sempat untuk mengunjungi tempat-tempat diatas. Mungkin suatu hari nanti, kalo ada kesempatan lagi, saya akan lebih banyak mengeksplore Jogja. Coz whaaattt??? Jogja, I'm in LOVE

Comments

Popular posts from this blog

Kerjaan & Bosan Dota

Well well well. Karena hari ini jatuh di tanggal 1 Oktober, so gue mau bilang welcome October. Sekarang gue mau berbagi sedikit mengenai kehidupan gue setelah diterima kerja. Yoi dong bro, seperti yang kalian tahu, di post sebelumnya, gue cerita tentang 2 hal, yaitu dapat arcana item di game DoTA 2, dan diterima kerja sebagai sys admin, yaahh sesuai dengan apa jurusan saya saat kuliah lah. Oke, yang pertama, gue mau cerita soal kerjaan di kantor baru. Sebenarnya sih ya seperti biasa ya, banyak orang baru, ilmu baru juga. Untuk pertama-tama, gue dikasih pilihan sama supervisor(selanjutnya akan disebut spv ) gue, mau belajar hal baru dulu, atau implementasi ilmu yang mungkin gue udah tau(meskipun sedikit). Kalo belajar hal baru, gue di kasih tawaran untuk megang perangkat seperti seperti Juniper, Fortigate, atau Mikrotik. Hmmm, jujur menarik sih, yang selama ini cuma liat-liat di gugel doang, cuma denger nama-nama itu pas dosen menjelaskan kuliah, sekarang bisa utak-atik langsung pera

Pasangan, Pentingkah?

Sudah lama sejak post terakhir (itupun hasil copas dari orang :v), akhirnya kembali ada niat untuk menulis lagi. Terdaftar di sebuah portal opini yang cukup besar ternyata tidak juga menimbulkan niat yang tinggi untuk menulis berbagai opini, meskipun sebenarnya di portal tersebut dibayar. Tapi tetap saja aku masih belum antusias untuk menulis di portal tersebut.   Aku mau semacam curcol sedikit. Jadi kemarin, aku mengikuti event alumni dari kampus ku yang dulu. Semacam perayaan menyambut Natal, atau disebut Advent. Ibadah berlangsung hikmat, dekorasi nya bagus, Paduan Suara nya juga bagus(*terutama lagu pertama :)). Kemudian  berlanjut ke acara hiburan, di susul Makan bersama dan di akhiri dengan Sesi Foto per Angkatan/Stanbuk. Setelah Sesi Foto per Angkatan itu, karena kita sekarang di jaman milenial, dilanjutlah ke sesi foto bebas. Dan disinilah awal mula nya. Sebenarnya aku cuma duduk manis di bangku gereja itu. Melihat keramaian, melihat yang berfoto dengan teman, denga

Hanya Tersentuh Membaca Ini

Pagi tadi, saya membaca kabar tentang Fidelis Ari, seseorang yang sesungguh-sungguhnya suami. Ia rela menanam ganja, melanggar hukum di republik ini untuk menolong istrinya yang dilanda penyakit langka. Ejaannya pun susah kita lafalkan: Syringomyelia. Wikipedia menjelaskan bahwa penyakit ini merujuk pada tumbuhnya kista dalam sumsum tulang belakang. Kista ini bisa bertambah luas dan memanjang. Pada tingkatan tertinggi, dampaknya pada kelumpuhan dan nyeri yang hebat. Penderita  pula akan kehilangan kemampuan merasai panas dan dingin. Peluang sembuhnya sangat tipis. Sejak istrinya didera penyakit, Fidelis telah menempuh banyak cara, menghalau rasa sakit dengan beribu upaya. Ia telah ke sejumlah rumah sakit di tempat ia tinggal, di Sanggau, Kalimantan Barat. Dia juga ke terapis, hingga ke pengobatan alternatif, tapi hasilnya nihil. Pun ada keinginan untuk membawa istrinya berobat ke Pulau Jawa, tapi tak diizinkan dokter karena jantung istrinya, Yeni Riawati yang lemah. H