Skip to main content

Kerjaan & Bosan Dota

Well well well. Karena hari ini jatuh di tanggal 1 Oktober, so gue mau bilang welcome October. Sekarang gue mau berbagi sedikit mengenai kehidupan gue setelah diterima kerja. Yoi dong bro, seperti yang kalian tahu, di post sebelumnya, gue cerita tentang 2 hal, yaitu dapat arcana item di game DoTA 2, dan diterima kerja sebagai sys admin, yaahh sesuai dengan apa jurusan saya saat kuliah lah.

Oke, yang pertama, gue mau cerita soal kerjaan di kantor baru. Sebenarnya sih ya seperti biasa ya, banyak orang baru, ilmu baru juga. Untuk pertama-tama, gue dikasih pilihan sama supervisor(selanjutnya akan disebut spv) gue, mau belajar hal baru dulu, atau implementasi ilmu yang mungkin gue udah tau(meskipun sedikit). Kalo belajar hal baru, gue di kasih tawaran untuk megang perangkat seperti seperti Juniper, Fortigate, atau Mikrotik. Hmmm, jujur menarik sih, yang selama ini cuma liat-liat di gugel doang, cuma denger nama-nama itu pas dosen menjelaskan kuliah, sekarang bisa utak-atik langsung perangkat nya.

Namun gue mikir, kalo cuma belajar, yah sama aja dong. Katanya kerja, tapi kok masih belajar. So, gue buat keputusan untuk milih implementasi apa yang gue tahu. Nah, ditanya tuh apa spv "kamu bisanya apa? pernah megang apa aja?". Spontan aja gue sebutin apa yang gue kerjain di kantor lama plus apa yang pernah gue pelajarin pas kuliah. Dan jreeenggg, jadilah gue harus implentasi Active Directory di perusahaan ini.

Masalahnya sampai saat ini, sebenarnya tahap pengerjaan gue itu udah rampung 80% lah kira-kira. Cuma gue ada sedikit kendala, dan itu perlu gue tanyakan ke spv gue tersebut. Masalahnya, spv gue sibuk banget ampe ga sempat ditanyain, pergi ke cabang melulu. Maklumlah, spv gue orang lapangan banget. Sampai gue baru sadar, ternyata dia sibuk karena kami punya jadwal travel fair di setiap weekend sampai akhir Oktober.

Kemarin gue baru dapat info dapat spv gue kalo gue bakal ikut terjun di travel fair ini dan travel fair yang lainnya. Kerjaan gue ntar katanya cuma setup koneksi ama penyediaan laptop untuk booth travel fair. Yah gapapa juga sih, kalo cuma itu. Cuma kata rekan kerja yang lain, kalo kerjaan divisi IT itu simple, cuma memastikan semua nya online saat travel fair nya berjalan. Nah, yang bikin ribet itu, kalo beres-beres setelah travel fair nya. Bisa ampe jam 12 malam. Hahaha, gpp lah gue pikir. Selain loyalitas ama perusahaan, tambah lagi duit lembur jalan kok. Hehehehe

Oke, selanjutnya gue mau cerita tentang kehidupan gue di tempat tinggal gue(A.K.A Kost) setelah gue udah bekerja. Akhir-akhir ini gue gak seperti biasanya. Temen-temen gue yang lain juga merasakan keanehan yang gue alami. Gak seperti biasanya, gue udah mulai jarang menyentuh game yang bersifat "Online". Game online yang gue maksud adalah DoTA 2. Terhitung sampai hari ini, fix gue udah ga nyentuh tuh DoTA 2 selama 2 minggu lebih. Ga tau kenapa, gue juga merasa kurang bersemangat untuk bermain DoTA2. Jangan semangat, niatnya saja saya udah mulai pudar untuk main game tersebut.

Ada yang ngomong gini "itu cuma sementara bro, ntar juga main lagi nya itu", yang lain ada yang bilang "DNA mu udah DNA gaming brader, tinggal tunggu waktu nya saja sampai kau tertangkap basah maen DoTA2 lagi, hahaha", ada pula yang bilang "karena kerjaannya nya itu, udah mulai banyak kerjaannya". Yaaahh, terserah lah mereka mau bilang apa. Yang penting ini hidup gue, gue yang jalanin.

Meskipun jam terbang gue di DoTA 2 berkurang, tapi tetep kok gue main game yang lain. Gue tetep masih maen game PC bawaannya OS Windows, seperti Hearts, Minesweeper dll. Gue juga tetep maen game PC seperti yu gi oh. Haaaahhh, ntahlah, apa yang aneh, kok bisa gue kehilangan niat dan semangat untuk maen DoTA 2. Mungkin hari ini gue coba deh untuk maen DoTA 2 lagi, lalu perhatikan apa yang terjadi (Loh, udah kayak Om Mario Teguh aeee) Hahaha.

Oh iya, selamat weekend buat yang melaksanakan weekend, apalagi ini awal bulan, weekend yang mantep tuh. Jangan kaya gue, yang harus stand by di kantor, mana tahu internet mati, disuruh install ini itu, divisi IT yang turun tangan. Untungnya sampe tulisan ini dipost, gue belum dapat masalah/trouble dari divisi yang lain. Dan tarraaaaa, jadilah tulisan ini, Selamat Menikmati :D

Comments

Popular posts from this blog

Pasangan, Pentingkah?

Sudah lama sejak post terakhir (itupun hasil copas dari orang :v), akhirnya kembali ada niat untuk menulis lagi. Terdaftar di sebuah portal opini yang cukup besar ternyata tidak juga menimbulkan niat yang tinggi untuk menulis berbagai opini, meskipun sebenarnya di portal tersebut dibayar. Tapi tetap saja aku masih belum antusias untuk menulis di portal tersebut.   Aku mau semacam curcol sedikit. Jadi kemarin, aku mengikuti event alumni dari kampus ku yang dulu. Semacam perayaan menyambut Natal, atau disebut Advent. Ibadah berlangsung hikmat, dekorasi nya bagus, Paduan Suara nya juga bagus(*terutama lagu pertama :)). Kemudian  berlanjut ke acara hiburan, di susul Makan bersama dan di akhiri dengan Sesi Foto per Angkatan/Stanbuk. Setelah Sesi Foto per Angkatan itu, karena kita sekarang di jaman milenial, dilanjutlah ke sesi foto bebas. Dan disinilah awal mula nya. Sebenarnya aku cuma duduk manis di bangku gereja itu. Melihat keramaian, melihat yang berfoto dengan teman, denga

Hanya Tersentuh Membaca Ini

Pagi tadi, saya membaca kabar tentang Fidelis Ari, seseorang yang sesungguh-sungguhnya suami. Ia rela menanam ganja, melanggar hukum di republik ini untuk menolong istrinya yang dilanda penyakit langka. Ejaannya pun susah kita lafalkan: Syringomyelia. Wikipedia menjelaskan bahwa penyakit ini merujuk pada tumbuhnya kista dalam sumsum tulang belakang. Kista ini bisa bertambah luas dan memanjang. Pada tingkatan tertinggi, dampaknya pada kelumpuhan dan nyeri yang hebat. Penderita  pula akan kehilangan kemampuan merasai panas dan dingin. Peluang sembuhnya sangat tipis. Sejak istrinya didera penyakit, Fidelis telah menempuh banyak cara, menghalau rasa sakit dengan beribu upaya. Ia telah ke sejumlah rumah sakit di tempat ia tinggal, di Sanggau, Kalimantan Barat. Dia juga ke terapis, hingga ke pengobatan alternatif, tapi hasilnya nihil. Pun ada keinginan untuk membawa istrinya berobat ke Pulau Jawa, tapi tak diizinkan dokter karena jantung istrinya, Yeni Riawati yang lemah. H